Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 13, 2011

Heran Sampai Kapan (Jilid 2)

Saya kira anda paham Dan pertanyaan pun kembali bergulir Saya berceloteh memberi jawab Namun kata-kata tak lagi bermakna Saya tertegun penuh tanya Dimana letak bedanya, bukankah kita seirama? Oh, ternyata… Meskipun Berhari-hari terikat ruang dan waktu yang serupa Berkali-kali jatuh dan bangkit bersama Berhati-hati memahami diri ini dan diri anda Manusia memang tercipta tak pernah sama Dan saya akan tetap heran Entah sampai kapan?? (December 25, 2010) if we we've never debated, it's mean we weren't care to each others.

Heran Sampai Kapan (Jilid 1)

apabila yakin ini benar, mengapa harus menghindar tak perlu takut kesasar karena kita akan sama-sama belajar menggunakan hati nurani dan nalar ......... ......... ......... baiklah, jika belum ingin keluar ku hanya dapat berdoa dengan sabar disaat nanti kau sadar semoga tak terlambat 'tuk mengejar (9th of February, 2010) my old poetry about some condition.