Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 1, 2020

“Pengalaman Hidup Damai Dan Perang Di Syam, Negeri Akhir Zaman.”

Gambar
Seharusnya kita sekarang berada dalam keadaan demam! Kesakitan luar biasa. Karena sebagai umat, kita ini satu tubuh. Umat muslim sedang kesakitan. Tubuh kita sedang kesakitan. Tertindas, terhinakan. Allah menetapkan kita hidup dalam keadaan kaum muslimin tertindas dan terzalimi di beberapa negara diluar sana. Allah memberikan pelajaran, apakah kita mau peduli atau tidak. Saya menunggu-nunggu saatnya janji Allah yang ada dalam Al-Qur’an. - Kutipan tausiyah Ustadzah Santi Soekanto, dalam Kajian Bulanan Ahad Pagi dengan tema, “Pengalaman Hidup Damai Dan Perang Di Syam, Negeri Akhir Zaman.” pada hari Ahad, 6 Rajab 1441 Hijriah.

Mencetak Generasi Rabbani

Gambar
Catatan Kajian Ustadz Yusuf Utsman Baisa, LC Sabtu, 5 Rajab 1441 Hijriah On pict: My Niece, Rafania Az-Zahra (10 Months Old) Beberapa cara mendidik anak sejak dalam rahim, antara lain: Berdzikir,  Membaca Al-Quran Menjaga sikap, ucapan, dan perlaku Memberikan sentuhan lembut dan kasih sayang Mengkonsumsi makanan halal dan bergizi. Sepuluh Karakter Orang Tua Agar Pendidikan Anak Sukses: Ikhlas (niat karena Allah) Bertakwa   Berilmu Bertanggung Jawab (Amanah) Sabar Lemah Lembut (Tidak Bersikap Kasar) Penyayang (Empati & Simpati) Tidak Menuntut Tidak Mudah Marah Dekat dengan anak, namun berwibawa Delapan Metode Pembelajaran Kepada Anak Sejak Dini, yaitu: Memberi Ketauladanan Membacakan hal-hal yang berisi bimbingan & nasihat Membiasakan bercerita Memetik pelajaran dari setiap masalah Merutinkan kebiasaan baik, benar, & bermanfaat Memanfaatkan waktu luang bersama mereka Menanamkan motivasi & memberikan semangat Memberikan hu

Manajemen Hati

Gambar
Catatan Kajian Ustadz Muhammad Nuzul Fikri Sabtu, 5 Rajab 1441 Hijriah Hakikat kehidupan yang sebenarnya adalah tentang “rasa”, bukan tentang apa yang datang ataupun apa yang hilang. “Rasa” yang sejati adalah dengan mengelola hati. Contohnya ketika muncul masalah dalam hidup, tanpa kita sadari hati akan membuka dan mucullah “titik hitam” yang akan membuat hati menjadi kotor. Oleh karena itu, berusahalah untuk tidak membiarkan masalah kehidupan ataupun hal-hal yang tidak bermanfaat seperti membicarakan fitnah, berdusta, dan lain-lain masuk ke dalam hati agar “titik putih” dalam hati senantiasa bersih. Menurut ulama klasik orang yang beriman akan senantiasa fokus menata hati daripada sibuk menata amalan-amalan zahir, karena apabila hati kita bersih maka ibadah yang kita lakukan pun akan lebih bernilai dan tidak sekedar pura-pura (sandiwara) layaknya ibadah para orang munafik. Disaat kita sedang berzikir ataupun beribadah kepada Allah, sebisa mungkin untuk meresapi, meng