Nasihat Yang Diabaikan
Catatan Kajian Ustadz Subhan Bawazier
3. Orang yang menikah adalah orang telah mengikuti sunnah Rasulullah
5. Menyempurnakan separuh agama
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat kebesaran Allah. (QS. Adz-Dzariyat:
49)
Beberapa nasihat pernikahan yang sering terabaikan:
1. Manusia butuh ketenangan
مِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا
لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي
ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Ruum : 21)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa
pada hakikatnya manusia menginginkan ketenangan dan salah satu cara untuk
memperoleh ketenangan tersebut yakni dengan cara menikah, karena dengan
kebesaran Allah dan kesempurnaan KuasaNya adalah bahwa Dia menciptakan para
istri untuk kalian (wahai kaum laki-laki) dari jenis kalian sendiri, agar jiwa
kalian menjadi tenang dan damai kepadanya, dan Dia menjadikan kecintaan dan
kasih sayang antara suami dan istri.
2. Menikah membuka pintu rezeki
نْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ
وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Dan kawinkanlah orang-orang yang
sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(QS. An-Nuur : 32)
(QS. An-Nuur : 32)
Ayat tersebut menjelaskan sesungguhnya bila seseorang yang
berniat menikah untuk menjaga kehormatannya adalah orang yang fakir, niscaya
Allah akan mencukupinya dari luasnya karunia rizkiNya. Dan Allah Mahaluas
(rizkiNya), banyak kebaikanNya, besar karuniaNya, lagi Maha Mengetahui keadaan-keadaan
hamba-hambaNya.
3. Orang yang menikah adalah orang telah mengikuti sunnah Rasulullah
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا
وَذُرِّيَّةً ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ
اللَّهِ ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan
keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat
(mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang
tertentu). (QS. Ar-Raad : 38)
Dan apabila mereka berkata,”mengapa
kamu -wahai rasul-, menikahi wanita-wanita?” maka sesungguhnya kami telah
mengutus sebelummu rasul-rasul dari kalangan manusia, dan kami memberikan
kepada mereka istri-istri dan anak-anak. Dan apabila mereka berkata,
”seandainya dia benar utusan Allah, pastilah dia akan datang membawa
mukjizat-mukjizat yang kami minta. ”Maka bukan pada jangkauan kemampuan seorang
rasul untuk mendatangkan mukjizat yang diinginkan kaumnya kecuali dengan izin
Allah. Tiap-tiap perkara yang telah diputuskan oleh Allah memiliki catatan dan
batas waktu tertentu, yang Allah telah menuliskannya di sisiNya; tidak akan
maju dan tidak akan mundur.
4. Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا
فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki
yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An-Nuur : 30)
Ayat tersebut mempertegas seruan kepada laki-laki
Mukmin agar mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dari wanita-wanita
dan aurat-aurat yang tidak halal bagi mereka, memelihara kemaluan mereka dari
perkara yang diharamkan Allah, seperti zina, homoseksual dan membuka aurat
serta perkara terlarang lainnya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat terkait perkara yang
Allah perintahkan kepada mereka dan perkara yang Allah melarang mereka darinya.
5. Menyempurnakan separuh agama
Hadisnya dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
من رزقه الله امرأة صالحة فقد أعانه على شطر دينه فليتق الله في الشطر
الباقي
Siapa yang diberi karnia oleh Allah seorang istri yang solihah, berarti
Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu,
bertaqwalah kepada Allah setengah sisanya. (HR. Baihaqi 1916).