Gili Trawangan

Berawal dari obrolan dengan seorang teman yang tertarik ke Gili Trawangan membuat saya kembali "flashback" ke salah satu destinasi favorit di pulau Lombok tersebut. Berdasarkan foto-foto berikut yang saya dapatkan dari galeri handphone, tanggal menunjukkan kali terakhir saya kesana adalah 19 Juni 2018, yang mana itu artinya kurang lebih sebulan sebelum terjadinya gempa beruntun di Pulau Lombok. Pada saat liburan tersebut, bisa dikatakan saya seperti punya "feeling" tak akan kembali dalam waktu lama. Hehe.. entahlah tapi yang pasti saya memang belum ada rencana kesana dalam waktu dekat. Selain karena sudah tidak berdomisili di Lombok, rasanya dengan suasana pandemi seperti saat ini membuat kita memang harus lebih bijaksana memilih destinasi liburan yang aman. Kalau ditanya rindu, pastinya sangat rindu. Itulah mengapa akhirnya saya membuat tulisan khusus tentang Gili Trawangan ini. Here we go!





Banyak yang mengira berlibur di Gili Trawangan membutuhkan biaya yang tak sedikit, padahal sebenarnya tidak juga. Hal tersebut tentunya bergantung pada gaya berlibur yang ingin kita pilih, apakah ingin sederhana dan mau menerima fasilitas yang seadanya. Atau ingin yang benar-benar memanjakan diri dengan fasilitas yang serba wah. Sedikit berbagi pengalaman sebagai orang yang sudah bolak-balik kesana sebanyak 6 kali, baik hanya sekedar sebagai "travel guide" untuk teman-teman saya yang berasal dari luar pulau Lombok ataupun memang mengkhususkan waktu untuk berlibur bersama keluarga disana, saya pribadi lebih memilih menginap di penginapan yang murah (dengan kisaran harga sewa 100-200 ribu rupiah) lalu sisa budget akan saya alihkan untuk menyewa sepeda, membeli alat pendukung berlibur seperti topi agar tak kepanasan, dan bagi pecinta makanan manis bisa mencoba Gelato, Dessert, atau snack ala-ala cewek lainnya yang banyak tersedia di sekitaran jalanan umum lalu bersantai di pinggir pantai. Jadi intinya, tempat penginapan hanyalah sebagai tempat untuk "numpang tidur" yang mana sebagian besar kegiatan / aktivitas berlibur selalu saya habiskan di luar (Outdoor) hingga sore menjelang. Untuk kalian yang menyukai suasana tenang, sebaiknya "stay at room" ketika hari berganti malam karena suasana diluar / jalanan relatif lebih ramai dan agak mengganggu. 

Dengan menyewa sepeda, maka kita akan leluasa berkeliling (meng-Explore) suasana di Gili Trawangan yang sebenarnya tidak begitu luas namun lumayan bikin kaki pegel jika dipakai mengayuh sepeda seharian. Sama halnya dengan pilihan penginapan, untuk pilihan makanan pun disana cukup beragam mulai dari yang termurah (nasi bungkus) hingga pilihan makanan Hotel Berbintang yang saya tak ketahui harganya karena belum pernah mencoba. Hehe.. namun apabila anda seorang muslim, sebaiknya selalu pastikan untuk menanyakan kehalalan sebelum membeli sesuatu yang akan anda konsumsi. Lebih baik bertanya daripada tersesat di jalan bukan?!



Mengapa banyak orang tertarik berlibur ke Gili Trawangan? bila pertanyaan tersebut ditujukan kepada saya maka jawabannya adalah karena tempatnya yang banyak membuat orang penasaran, lokasi yang menenangkan karena jauh dari kota, untuk pantainya masih terhitung cukup bersih dan nyaman, banyak lokasi (spot) indah yang dapat dijadikan objek foto, dan bebas polusi. Saya kurang tahu dengan keadaan Gili Trawangan saat ini seperti apa, namun kali terakhir saya kesana peraturan yang berisi larangan beroperasi untuk kendaraan bermotor masih diberlakukan. Sehingga alat transportasi yang hanya boleh digunakan pengunjung hanyalah Cidomo (semacam Cikar yang dioperasikan dengan kuda) dan sepeda. 

Untuk akses menuju kesana, apabila anda ingin memulai perjalanan dari Bandara Internasional Lombok (BIL) maka anda dapat menggunakan Bus Damri yang menuju Pantai Senggigi dengan biaya berkisar 40 ribu rupiah per-orang. Dari Pantai Senggigi anda dapat melanjutkan perjalanan  menggunakan ojek atau menyewa mobil ke Pelabuhan Bangsal. Saya masih belum update apakah transportasi online sudah diperbolehkan atau masih dilarang beroperasi di daerah tersebut. Lalu dari Pelabuhan Bangsal anda dapat menyeberang dengan Public Boat atau Private Boat. Untuk Public Boat biaya yang dikenakan sekitar 15 ribu rupiah per-orang sedangkan Private Boat tergantung dari jumlah rombongan. Ok, sekian tulisan review singkat dari saya. Semoga bermanfaat untuk orang-orang diluar sana yang tak sengaja membaca tulisan ini dan berniat berlibur ke Gili Trawangan. Happy Holiday!





Postingan populer dari blog ini

Di suatu tempat

How Busy!

Beauty Notes