Kajian Persiapan Pranikah
Catatan
Singkat Kajian Ustadz Abu Ihsan al-Maidany
Ahad,
1 Jumadil Akhir 1441 Hijriah
- Kesiapan
Ilmu
Berilmu sebelum berkata
dan berbuat karena Jika seseorang itu pemahaman agamanya luas, maka ia akan
sangat terampil dalam menyiapkan segala kebutuhan sebelum Menikah sesuai dengan
Syariat Islam.
مِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ
وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ
الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
“…Sesungguhnya yang
paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang yang berilmu
(ulama)….” (Surat Fathir : 28).
- Kesiapan
Mental & Psikologis
Bertanggung jawab
sebagai suami dan taat sebagi istri
يلَ لِرَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ
إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا
بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling
baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya,
mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan
hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai, no. 3231; Ahmad, 2: 251.
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
- Persiapan
Rukhiyah & Spiritual
Meluruskan niat
karena Allah, Tujuan untuk akhirat, dan menjadikan pernikahan untuk ibadah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Surat At- Tahrim:
6)
- Persiapan
Fisik
Menjaga pola makan
yang sehat dan rajin berolahraga.
- Persiapan
Materi
Memiliki pendapatan dan
memiliki kemampuan untuk menafkahi keluarga. Satu hal yang juga penting dalam
poin ini adalah bagaimana nantinya kedua pasangan agar selalu merasa cukup
dengan apa yang dirizkikan oleh Allah, bukan selalu meminta hal yang
berlebihan, atau mengeluh jika kekurangan. Namun juga bukan berarti kita
bermalas-malasan mencari Rizki.
- Persiapan
Hubungan kepada Allah
Saling mengingatkan
dan bahu-membahu untuk beribadah kepada Allah. Dalam Alquran Surat
Al-Baqarah ayat 87 menjelaskan hubungan suami-istri dengan ungkapan bahasa
seperti sebuah pakaian. Artinya, istri adalah pakaian suami dan suami adalah
pakaian istri. Ini membawa konsekuensi keduanya harus berusaha saling menjaga
dan menasihati.