Hijrah Kemana?
Catatan Kajian Ustadz Luthfi Abdul Jabbar Selasa, 27 Rabiul Akhir 1441 Hijriah Hijrah Kepada Allah Hijrah menurut bahasa artinya berjalan atau meninggalkan (dalam artian ada yang ditinggalkan dan ada yang dituju). Apabila masih berjalan di tempat artinya belum berhijrah. Ibnu Qayyim Al Jayuziyyah menulis sebuah risalah tentang seluk-beluk ‘berhijrah menuju Allah’, yang berjudul Zad al- Muhajiratau lebih dikenal dengan Ar Risalah At Tabukiyyah menyebut, hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya tak bisa dilepas dari dua kata penting yaitu kata “dari” ( min ) dan kata “menuju” ( ila ). Berhijrah dengan totalitas hati, niat, dan komitmennya dari mencintai selain Allah me nuju kecintaan penuh kepada-Nya. Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ